Kamis, 02 Mei 2024

Artificial Intelegence (AI) Mengancam Kecerdasan Manusia? Mahasiswa Wajib Tahu!

 

                                                        Source : becominghuman.ai

         Di era industri 4.0, banyak orang berlomba – lomba untuk meningkatkan kehidupan mereka, salah satunya adalah dengan kecanggihan teknologi. Seperti  handphone yang  kita gunakan sehari – hari,  merupakan salah satu  hasil atau produk teknologi. Dari handphone kita dapat mengakses segala informasi dari berbagai sumber. Hal ini menunjukkan seolah – olah bahwa teknologi dapat membuat dunia dalam genggaman kita.

       Teknologi berperan penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya teknologi semua bisa serba cepat,  tidak terbatas jarak dan waktu. Dengan teknologi, banyak pekerjaan berat manusia menjadi lebih ringan. Hal inilah yang mendorong adanya peningkatan dan pengembangan teknologi terus menerus secara signifikan. Namun pengembangan ini haruslah didasari dengan etika, agar teknologi yang dikembangkan tidak banyak merugikan manusia.

       Adapun salah satu teknologi yang baru – baru ini berhasil dikembangkan adalah Artificial Intelegence (AI) atau kecerdasan buatan. Dikutip dari investopedia.com, Artificial Intelegence merupakan simulasi kecerdasan manusia dalam mesin yang di program untuk berpikir seperti manusia dan meniru tindakannya. Dengan kata lain, mesin yang memiliki ciri – ciri yang berkaitan dengan pikiran manusia.

       Kecerdasan buatan atau AI telah banyak dimanfaatkan dalam kehidupan, seperti Machine Learning (ML) dalam sistem pemeliharaan data yang diterapkan pada investasi, pendeteksi penipuan, dan pinjaman online. Selain itu AI juga berguna dalam pencarian di website, asisten virtual, chatbot, pengenalan ID wajah di ponsel, algoritma pada ponsel sampai digunakan pada robot yang membantu meringankan pekerjaan manusia.

      Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi juga akan berkembang semakin pesat, hal ini akan mengakibatkan banyak tugas dan fungsi manusia yang tergantikan, namun juga tidak menutup kemungkinan jika akan muncul tugas – tugas baru bagi manusia yang berbasis teknologi. Kecerdasan buatan mungkin akan banyak menggantikan tugas manusia di masa depan baik dalam sains, ekonomi, pendidikan, dan bidang yang lainnya.

      Dilansir dari BBC.com, Eric Horvitz yang merupakan kepala penelitian Microsoft mengungkapkan pendapatnya terkait kecerdasan buatan. Dia menyampaikan bahwa kekhawatiran akan kecerdasan buatan yang mengancam manusia itu tidak akan terjadi. Namun Stephen Hawking yang merupakan salah satu ilmuwan terkenal di dunia  memiliki pendapat yang bertentangan dengan Eric. Dia berpendapat bahwa jika Artificial Intellegence telah dikembangkan secara penuh (dalam berpikir), maka dapat mengakhiri keberadaan manusia.

      Dalam sejatinya, perkembangan teknologi tidak dapat dihindari, bahkan kita akan menjadi seseorang yang tertinggal jika tidak mengikuti perkembangan tersebut. Kecerdasan buatan (AI) yang berkembang memang banyak memudahkan pekerjaan manusia dan tidak ada salahnya jika dikembangkan lebih baik lagi. Namun kita juga harus tetap memperhatikan etika dalam mengembangkan teknologi tersebut. Kita juga harus memperkaya SDM yang berkualitas di bidang teknologi. Dengan begitu teknologi AI (kecerdasan buatan) dapat dikembangkan secara optimal dan manusia bisa tetap berperan penting di dalamnya.

Latest
Next Post

0 komentar: