New Motto of Halaqoh Ilmiah
Halaqoh Ilmiah atau yang lebih dikenal dengan HI
merupakan suatu organisasi pengembangan kreativitas yang berfokus terhadap
literasi dan diskusi keilmuan. Kritis, saintis dan logis merupakan
jargon yang menjadi identitas dan ciri khas yang di miliki oleh halaqoh ilmiah. Dari jargon
tersebut muncul suatu harapan besar kepada siapapun yang menjadi bagian dari
perjalanan halaqoh ilmiah untuk menjadi insan yang berfikir secara kritis, yang
syarat akan keilmuan yang mampu diterima oleh logika. Sehingga dari jargon
tersebut menjadi energi positif yang sangat kuat bagi siapapun yang menjadi bagian dari halaqoh
ilmiah untuk senaniasa mendalami keilmuan.
Selain jargon yang membakar semangat, bertepatan pada 19 September 2020 Halaqoh Ilmiah memiliki sebuah moto baru yang menjadi ujung tombak pelaksanaan program kerja
halaqoh ilmiah 2020-2021. Moto tersebut berbunyi
كُلَّمَا عَلَّمْتَ الْعِلْمَ دَوْماً
# حَصَلْتَ عَلَى الْعِلْمِ نَافِعًا
(Jika kamu menebarkan ilmu secara
kontinu, maka kamu akan meraih manfaat dalam ilmu).
Moto ini disepakati dengan
mufakat saat berlangsungnya Rapat Kerja (RAKER) 2020-2021 karena relevan dengan
tujuan halaqoh ilmiah, yaitu untuk mengembangkan minat, bakat Musyrif/ah dan
Mahasantri Pusat Ma’had Al-Jami’ah UIN Malang dalam bidang keilmuan, diskusi,
kajian, dan penelitian. Tentunya dalam proses pengembangan bakat dengan metode
tersebut pasti di dalamnya ada porses transfer ilmu antar satu sama lainnya. Karena
ilmu yang di miliki satu orang tentunya pasti berbeda dengan yang lainnya.
Sehingga apabila di diskusikan, dikaji, ataupun diteliti maka akan terjadi
saling melengkapi keilmuan yang pada akhirnya menambah kemanfaatan ilmu
tersebut.
Selain proses menebarkan ilmu dalam satu forum, moto
tersebut juga menitikberatkan pada bumingnya atau tersebarnya keilmuan yang
telah dikaji dan didiskusikan forum di halaqoh ilmiah ke khalayak umum. Sehingga
para pembaca bisa mengetahui berbagai keilmuan secara efektif dan efisien. Hal
ini dilakukan sebagai wujud realisasi harapan besar ma’had dalam hal ini
sebagaimana disampaikan oleh koordinator bidang kesantrian dan keta’liman Kyai
Ghufron Hambali, M.HI “Halaqoh ilmiah orangnya nanti akan menjadi shohibul
ilmi atau al-‘ulamaa”. Tentunya shohibul ilmi atau ulama tersebut
memiliki ilmu yang bermanfaat dan untuk meraih ilmu yang bermanfaat tersebut
salah satunya dengan mengajarkan atau menebarkan ilmu tersebut.
Pentingnya ilmu sudah menjadi suatu kenyataan yang pasti
untuk meraih kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat kelak. Telah banyak
dalil yang menyampaikan hal ini atau bahkan kita telah memahaminya. Selain itu,
keutamaan orang yang berilmu sudah nampak jelas dihadapan kita. Sosok yang
berilmu digambarkan sebagai purnama yang muncul di kegelapan malam. Artinya
ketika sang purnama (shohibul ilmi) tersebut lewat, maka bintang-bintang
tenggelam dan fokus perhatian hanya kepada sang purnama.
Dari jargon dan moto di atas mengarahkan halaqoh ilmiah
mampu mewujudkan esensi dari manusia yaitu homo sapien atau hayawan nathik
(makhluk yang berfikir). Meskipun dalam prosesnya hal ini merupakan suatu hal
yang tidak mudah tapi jika ditekuni akan menjadi suatu hal yang ringan. Oleh
karena itu halaqoh ilmiah diharapkan menjadi bagian dari majunya peradaban
dunia khusunya di dunia Islam.
0 komentar: