PERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN 5M UNTUK MENUMBUHKAN KARAKTER GENERASI LANGIT BIRU DALAM ERA MILLENIALS
Oleh: Muhammad Kalis Setiono
"Sebuah pandangan dari karakter yang kuat akan menumbuhkan jiwa yang kuat. Setiap individu sangat penting untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa."
Toufan T. Akbari, seorang founder rumah millenials mengatakan bahwa “generasi
millenials adalah sebuah istilah yang popular pada masa ini. Istilah ini sering kita jumpai
di berbagai jenis media sosial. Namun, kebanyakan anak muda juga masih ada yang
belum paham akan arti dari generasi millenials. Generasi millenials (Gen Y) adalah
generasi yang diperkirakan muncul pada rentang tahun 1980-an hingga 2000. Menurut
para pakar peneliti sosial usia generasi millenial sekarang ini kurang lebih 17-37 tahunan.
Sehingga bisa dikatakan anak muda dan orang dewasa yang berusia pada rentang waktu
tersebut merupakan generasi millenials.”
Seiring berlalunya waktu, akhir-akhir ini banyak orang yang membicarakan tentang
generasi millenials, terutama kaum golongan tua yang berusia 37 tahun ke atas. Mereka
menganggap bahwa generasi millenial memiliki karakteristik yang malas dan mudah
menyerah. Hal ini karena generasi millenials identik dengan zaman TV yang berwarna
dan memakai remote untuk mengoperasikannya. Meraka berpikir bahwa generasi saat ini
mudah terlarut dalam gemerlapnya teknologi daripada keadaan sekitar. Semua dinilai
benar jika banyak yang mau berbicara dan menyukai atau mendukung tentang gagasan
yang dibicarakan. Sehingga generasi saat ini dinilai cuek atau acuh tak acuh dengan
kepedulian lingkungan. Namun, dari sekian banyak anak muda yang memiliki tingkah
laku demikian masih ada anak muda yang suka berkontribusi untuk bangsa dan kemajuan
masyarakat saat ini. Untuk itu menunjukkan kemampuan/passion pada dunia, lingkungan,
dan orang tua sangat perlu untuk membuat mereka yakin bahwa generasi millenials
mampu untuk membawa perubahan arus bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Di era millenials ini peran generasi muda terhadap kontribusi di bidang sosial
kemasyarakatan bisa dikatakan sangat menurun drastis. Keadaan dan lingkungan sekitar
yang membuat generasi saat ini menjadi terpengaruh untuk terus bermalas-malasan.
Suatu keadaan yang meprihatinkan jika Indonesia mendatang dipimpin oleh generasi
yang mempunyai karakter dangkal akan pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu,
suatu gebrakan harus muncul dari generasi millenials sendiri salah satunya melalui peran
mahasiswa yang aktif untuk mewujudkan generasi Indonesia yang berkarakter.
Berbicara tentang karakter, kita perlu memahami istilah karakter terlebih dahulu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter diartikan sebagai tabiat, watak, sifatsifat
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain.
Donie Koesumo A. memahami karakter sama dengan kepribadian. Kepribadian dianggap
sebagai ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber
dari bentukan-bentukan yang diterima oleh lingkungan (Muslich: 2011). Dengan
demikian, karakter merupakan watak atau kepribadian seseorang dan dapat dibentuk dari
lingkungan.
Karakter yang diharapkan oleh negara pada setiap warganya ialah karakter yang
baik. Seorang tokoh pendidikan karakter, Thomas Lickona (2004) mengemukakan ciri
orang yang memiliki karakter yang baik antara lain mereka mengetahui hal yang baik
(knowing the good), menginginkan hal yang baik (desiring the good), dan melakukan hal
yang baik (doing the good). Karakter bangsa yang diharapkan oleh negara Indonesia
mengacu pada nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, peraturan pemerintah dan prinsip
Bhinneka Tunggal Ika. Karakter baik apa saja yang diharapkan negara kita? Mengacu
pada Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 mengenai tujuan pendidikan
nasional, watak atau karakater yang diharapkan ialah beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Apa akibatnya apabila warga negara tidak memiliki karakter yang baik dalam
dirinya? Hal ini dapat membawa negaranya kepada kehancuran. Seperti yang
diungkapkan oleh sejarawan ternama, Arnold Toynbee bahwa dari dua puluh satu
peradaban dunia yang tercatat, sembilan belas hancur bukan karena penaklukan dari luar,
melainkan karena pembusukan moral dari dalam (Lickona: 2004). Saat ini, kita sering
mendengar berita tentang kekerasan, pembunuhan, pelecehan seksual, penyalahgunaan
narkoba, dan tindakan kriminal lainnya. Korupsi pun telah merajalela di Indonesia. Pada
tanggal 30 Januari 2016, Transparency International merilis indeks korupsi negara-negara
dunia tahun 2015 dan Indonesia menempati peringkat 86 dari 168 negara yang dinilai
(www.rmol.co). Akhir-akhir ini kita juga diresahkan dengan kasus LGBT (Lesbian Gay
Biseksual Transgender) yang mulai masuk ke Indonesia dan menyuarakan persamaan
HAM kepada pemerintah di negara kita. Padahal hal tersebut tidak sesuai dengan norma
adat, agama dan sosial bangsa kita serta merupakan suatu perilaku penyimpangan seksual.
Masalah-masalah tersebut terjadi salah satunya disebabkan oleh terkikisnya karakter
bangsa dimana warga negara kita kurang menjunjung tinggi dan mulai melupakan nilai
dan norma yang ada. Jika kita membiarkan karakter bangsa semakin melemah dan
semakin terbawa arus globalisasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa maka
bukannya tidak mungkin negara kita akan semakin terpuruk dan hancur.
Generasi langit biru, merupakan sebuah pandangan untuk membuat generasi
millenial mengembangkan karakter baik yang ada dalam dirinya sehingga dapat
bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Generasi langit biru sesungguhnya merupakan
program dari PT Pertamina untuk membuat populasi udara menjadi bersih dan sehat
dengan menawarkan produknya yaitu pertamax dalam pengisian bahan bakar kendaraan
bermotor. Dari pandangan itulah sebuah ide muncul untuk mengubah mindisite
pandangan bahwa generasi millenials merupakan generasi yang tidak peduli dengan
keadaan sosial kemasyarakatan menjadi generasi yang peduli dengan masyarakat yang
mempunyai tingkat inteligensi yang baik. Generasi langit biru dalam arti kiasan adalah
generasi yang memupyai karakteristik seperti warna biru di langit. Ketika langit biru
terlihat di pedesaan akan memberikan kesan kenyamanan, ketentraman, dan tenang.
Sehingga generasi di era millenials ini diharapkan mampu memberikan karakteristik dan
tindakan yang nyaman dan tenang.
Generasi millenial tumbuh di tengah alih teknologi dan komunikasi sedang
berkembang dengan pesat. Sehingga generasi ini cenderung mampu mengetahui berbagai
macam berita dan wawasan dari peristiwa yang terjadi di setiap detik dan menitnya.
Sebuah pandangan dari karakter yang kuat akan menumbuhkan jiwa yang kuat.
Setiap individu sangat penting untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan mahasiswa sebagai generasi penerus penerus
bangsa di era millenials ini yaitu dengan gerakan 5M antara lain:
1.)Menyadari pentingnya karakter.
Kesadaran merupakan sesuatu hal yang sangat penting dalam
kelangsungan hidup. Ketika kesadaran hadir dalam diri seseorang, maka hak
dan kewajibanpun akan dengan mudah ia kerjakan
2.)Mengembangkan karakter dalam dirinya.
Untuk selanjutnya agar dapat menjadi bermanfaat adalah dengan terus
berkelanjutan mengasah kemampuan ataupun bakat yang ada dalam dirinya agar
kemampuan itu dapat memberikan kontribusi manfaat yang baik dalam
masyarakat.
3.)Mengamalkan secara konsisten karakter yang baik dalam keseharian.
Ilmu seseorang tidak akan bermanfaat bagi dirinya jika orang tersebut
belum sepenuhnya mengamalkan ilmu yang dimiliki demi kepentingan umat.
Mengamalkan adalah sesuatu tindakan tepat agar ilmu tersebut menjadi pahala
yang terus mengalir sampai ke liang Lahat.
4.)Memberikan contoh (teladan) kepada orang lain. Sehingga orang lain juga
termotivasi untuk melakukan kontribusi dalam kebaikan. Dan dalam hal ini akan
tumbuh sifat untuk fastabiqul khairat.
5.)Mengajak masyarakat untuk mengembangkan karakter yang baik.
Di dalam masyarakat dakwah merupakan poin utama untuk mengajak
masyarakat pada kebaikan. Mahasiswa bukan hanya mereka yang duduk dan
menikmati masa kuliah dengan bersenang-senang, melainkan terjun dalam
bermasyarakat dan menjadi agent of sociality.
Dengan bekal ilmu pengetahuan dari perguruan tinggi, karakter yang mantap, serta
semangat jiwa muda yang dimiliki diharapkan mahasiswa dapat memainkan perannya
sebagai agen perubahan untuk mewujudkan negara yang maju dan sejahtera.
Dengan keadaan dan lingkungan sekitar yang mempunyai dampak dan pengaruh
negatif dalam era millenials ini. Kita sebagai mahasiswa yang akan menggantikan pemimpinpemimpin
bangsa nantinya sudah saatnya menjalankan nilai-nilai peran dan fungsi mahasiswa
melalui gerakan 5M sebagai bentuk karakteristik generasi langit biru dalam era millenials.
Sehingga diharapkan nantinya nilai tersebut bisa menjadi pengontrol kita kelak ketika pada
saatnya menggantikan posisi para pemimpin bangsa.
ini mirip dengan essai Nurul Atqya pemenang lomba essai di Universitas Lambung Mangkurat tahun 2016 heheh. https://himapsikafkipunlam.wordpress.com/2016/03/13/tiga-naskah-esai-pemenang-lomba-esai-mahasiswa-2016/
BalasHapusTerimakasih masukan nya, insyaallah akan segera kami tindak lanjuti
Hapus