Source : becominghuman.ai
Di era industri 4.0, banyak orang berlomba – lomba untuk meningkatkan kehidupan mereka, salah satunya adalah dengan kecanggihan teknologi. Seperti handphone yang kita gunakan sehari – hari, merupakan salah satu hasil atau produk teknologi. Dari handphone kita dapat mengakses segala informasi dari berbagai sumber. Hal ini menunjukkan seolah – olah bahwa teknologi dapat membuat dunia dalam genggaman kita.
Teknologi berperan penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya
teknologi semua bisa serba cepat, tidak
terbatas jarak dan waktu. Dengan teknologi, banyak pekerjaan berat manusia
menjadi lebih ringan. Hal inilah yang mendorong adanya peningkatan dan
pengembangan teknologi terus menerus secara signifikan. Namun pengembangan ini
haruslah didasari dengan etika, agar teknologi yang dikembangkan tidak banyak
merugikan manusia.
Adapun
salah satu teknologi yang baru – baru ini berhasil dikembangkan adalah Artificial
Intelegence (AI) atau kecerdasan buatan. Dikutip dari investopedia.com,
Artificial Intelegence merupakan simulasi kecerdasan manusia dalam mesin yang
di program untuk berpikir seperti manusia dan meniru tindakannya. Dengan kata lain,
mesin yang memiliki ciri – ciri yang berkaitan dengan pikiran manusia.
Kecerdasan buatan atau AI telah banyak
dimanfaatkan dalam kehidupan, seperti Machine Learning (ML) dalam sistem
pemeliharaan data yang diterapkan pada investasi, pendeteksi penipuan, dan
pinjaman online. Selain itu AI juga berguna dalam pencarian di website, asisten
virtual, chatbot, pengenalan ID wajah di ponsel, algoritma pada ponsel sampai
digunakan pada robot yang membantu meringankan pekerjaan manusia.
Seiring berjalannya waktu,
perkembangan teknologi juga akan berkembang semakin pesat, hal ini akan
mengakibatkan banyak tugas dan fungsi manusia yang tergantikan, namun juga
tidak menutup kemungkinan jika akan muncul tugas – tugas baru bagi manusia yang
berbasis teknologi. Kecerdasan buatan mungkin akan banyak menggantikan tugas
manusia di masa depan baik dalam sains, ekonomi, pendidikan, dan bidang yang
lainnya.
Dilansir dari BBC.com, Eric Horvitz yang merupakan kepala penelitian
Microsoft mengungkapkan pendapatnya terkait kecerdasan buatan. Dia menyampaikan
bahwa kekhawatiran akan kecerdasan buatan yang mengancam manusia itu tidak akan
terjadi. Namun Stephen Hawking yang merupakan salah satu ilmuwan terkenal di
dunia memiliki pendapat yang
bertentangan dengan Eric. Dia berpendapat bahwa jika Artificial Intellegence
telah dikembangkan secara penuh (dalam berpikir), maka dapat mengakhiri
keberadaan manusia.
Dalam sejatinya, perkembangan
teknologi tidak dapat dihindari, bahkan kita akan menjadi seseorang yang
tertinggal jika tidak mengikuti perkembangan tersebut. Kecerdasan buatan (AI)
yang berkembang memang banyak memudahkan pekerjaan manusia dan tidak ada
salahnya jika dikembangkan lebih baik lagi. Namun kita juga harus tetap
memperhatikan etika dalam mengembangkan teknologi tersebut. Kita juga harus
memperkaya SDM yang berkualitas di bidang teknologi. Dengan begitu teknologi AI
(kecerdasan buatan) dapat dikembangkan secara optimal dan manusia bisa tetap
berperan penting di dalamnya.